Page 339 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 339

320                                     Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia


              Penyebab hipervolemia termasuk ekskresi natrium dan air yang tidak memadai
              (seperti dengan sindrom Cushing, gagal jantung, atau gagal ginjal) atau asupan
              natrium yang berlebihan (Porth, 2011).
              Tanda kelebihan cairan termasuk edema perifer dan paru, hipertensi, distensi
              vena, dan penambahan berat badan akut. Perawatan harus difokuskan untuk
              memperbaiki penyebab yang mendasari dan mungkin membatasi asupan.


              19.3 Keseimbangan Elektrolit


              Pergeseran dan fluks elektrolit adalah bagaimana tubuh menyampaikan pesan
              dan melakukan fungsi normal di dalam sel. Kation adalah elektrolit bermuatan
              positif, sedangkan anion bermuatan negatif. Meskipun ada yang lain, natrium,
              kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium adalah elektrolit kunci yang memiliki
              efek penting pada fungsi normal dalam sel.

              19.3.1 Natrium
              Natrium  (Na+)  adalah  kation  utama  dalam  cairan  ekstraseluler  tubuh.
              Perannya  adalah  untuk  mengatur  volume  cairan,  osmolalitas,  dan
              keseimbangan  asam-basa,  serta  untuk  melakukan  aktivitas  otot  dan  saraf
              (Merishi  &  Feinfeld,  2009).  Tubuh  mengatur  natrium  melalui  asupan
              makanan, ekskresi oleh ginjal, dan respons hormonal terhadap aldosteron dan
              ADH. Kisaran normal natrium adalah 135 hingga 145 mEq/L (Daniels, 2010).

              Hipernatremia (Na > 145) dapat disebabkan oleh asupan yang berlebihan—
              baik  dari  asupan  makanan  atau  dari  infus  cepat  larutan  isotonik  atau
              hipertonik—atau dari kehilangan air yang berlebihan melalui, misalnya, DI,
              gangguan  pusat  rasa  haus,  penurunan  asupan,  atau  ketidakmampuan  untuk
              mengonsentrasikan urin. Manifestasi klinis hipernatremia termasuk rasa haus
              dan selaput lendir kering, disorientasi dan halusinasi, oliguria atau anuria, dan
              denyut nadi yang cepat dan lemah (Daniels, 2010).
              Kunci untuk mengobati hipernatremia adalah mengidentifikasi dan mengobati
              penyebab yang mendasarinya. Misalnya, DI harus diobati dengan vasopresin
              untuk  menyebabkan  ginjal  menahan  air.  Selain  itu,  infus  larutan  hipotonik
              harus digunakan untuk membantu mengganti cairan tanpa meningkatkan kadar
              natrium.  Jika  hipernatremia  adalah  kondisi  akut,  terapi  agresif  untuk
              mengurangi  kadar  natrium  sebesar  1  mEq/L/jam  harus  dilakukan.  Jika
   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344