Page 340 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 340
Bab 19 Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 321
hipernatremia adalah kondisi kronis (ada selama lebih dari 48 jam), perawatan
harus dilakukan untuk mengurangi kadar natrium secara perlahan.
Selama hipernatremia, respons awal tubuh adalah menarik air dari cairan
intraseluler, termasuk sel-sel di otak. Penurunan natrium yang cepat selama
kondisi kronis kemudian akan menyebabkan masuknya kembali air secara
besar-besaran ke dalam sel dan dapat menyebabkan edema serebral.
Pengurangan natrium harus lambat, sekitar 0,5 mEq/L/jam (atau 10-12 mEq/L
selama 24 jam) (Daniels, 2010).
Hiponatremia (Na < 135) dapat disebabkan oleh diuresis berlebihan,
insufisiensi adrenokortikoid, peningkatan asupan cairan, ketoasidosis, dan
sindrom hormon antidiuretik yang tidak tepat (SIADH). Tanda dan gejala
termasuk kram dan kelemahan otot, lesu dan/atau agitasi, hipotensi ortostatik,
anoreksia, dan dalam kasus ekstrim, kejang. Kadar natrium kurang dari 115
mEq/L dapat menyebabkan disfungsi neurologis permanen (Daniels, 2010).
Sekali lagi, kunci pengobatan adalah mengidentifikasi dan memperbaiki
penyebab yang mendasarinya. Selain itu, cairan mungkin dibatasi untuk
membantu memperbaiki ketidakseimbangan. Agresivitas penggantian natrium
tergantung pada tanda dan gejala. Pada pasien tanpa gejala, penggantian 8
sampai 10 mEq/L selama 24 jam sudah cukup. Pada pasien bergejala,
penggantian yang lebih agresif harus meningkatkan kadar natrium sebesar 1
hingga 2 mEq / L / jam.
Saat Anda membaca informasi tentang ketidakseimbangan natrium,
pertimbangkan skenario pasien ini: Anda merawat pasien autis berusia 26
tahun yang baru saja dirawat karena serangan mendadak dan penurunan
tingkat kesadaran. Ibunya mengatakan dia "sangat suka air" dan "minum
setidaknya beberapa galon sehari." Apa yang bisa menjadi penyebab
gejalanya, dan bagaimana Anda harus merawatnya?
Pasien Anda menderita hiponatremia terkait dengan asupan air yang
berlebihan. Mengingat beratnya gejala, penggantian natrium yang cepat harus
dilakukan untuk mencegah kekambuhan kejang dan untuk menormalkan kadar
natrium.
19.3.2 Kalium
Kalium (K+) adalah kation utama dalam cairan intraseluler; 98% kalium dapat
ditemukan dalam cairan intraseluler. Fungsi utamanya meliputi konduksi yang

