Page 23 - Microsoft Word - 16 - LAYOUT BUKU - BIOKIMIA ENZIM DAN KARBOHIDRAT- dr. SRI FK UNIMAL - 2017
P. 23
B i o k i m i a E n z i m d a n K a rb o h i d r a t
irreversibel dengan enzim biasanya membentuk ikatan kovalen
dengan residu asam amino pada atau dekat sisi aktif enzim dan
secara permanen menginaktiasi enzim. Residu asam amino yang
rentan yaitu residu Ser dan Cys yang masing-masing memiliki gugus
─OH reaktif dan ─SH. Contoh inihibitor irreversibel antara lain:
Komponen dari gas saraf diisopropylphosphofluoridate
(DIFT) bereaksi dengan residu Ser dari sisi aktif enzim
asetilkolinesterase sehingga secara permanen menghambat
enzim dan mencegah transmisi impuls saraf.
Iodocetamide mengubah residu Cys dan kemudian
digunakan sebagai alat diagnostik untuk menentukan berapa
banyak residu Cys yang dibutuhkan oleh suatu enzim.
Beberapa jenis inhibitor irreversibel adalah obat-obat
penting, antara lain:
Penisilin bekerja secara ikatan kovalen dengan memodifikasi
enzim transpeptidase sehingga menghambat sintesis dinding
sel bakteri sehingga membunuh bakteri tersebut.
Streptomisin menghalangi aktivitas ribosom bakteri dengan
menyekat sintesis protein.
Allopurinol menurunkan produksi urat dengan menghambat
xantin oksidase. Fungsi fisiologis dari enzim ini adalah
oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam
urat dalam jalur degradasi purin. Enzim ini mengandung
kompleks molybdenum-sulfida (Mo-S) yang terikat substrat
dan memindahkan elektron yang dibutuhkan untuk reaksi
oksidasi. Xantin oksidase mengoksidasi obat allopurinol
menjadi oksipurinol, suatu komponen yang terikat kuat
kepada kompleks molybdenum-sulfida (Mo-S) pada sisi
aktifnya. Akibatnya, enzim akan akan “bunuh diri” dan tidak
mampu melakukan fungsi normalnya yaitu menghasilkan
asam urat.
14 Sri Wahyuni

