Page 388 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 388
Keadaan resonansi juga dapat dicapai dengan mengatur ω atau L atau C
sedemikian rupa sehingga bagian imajiner dari admitansi Y, pada persamaan
[9.27] sama dengan nol sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [9.29].
1
ωC − = 0 [9.29]
ωL
Persamaan [9.29] dapat dinyatakan sebagaimana persamaan [9.30].
1
ωC = [9.30]
ωL
Dan persamaan [9.30] dapat dinyatakan sebagaimana persamaan [9.31].
2
ω = 1 [9.31]
LC
Akhirnya frekuensi sudut ω pada persamaan [9.31] dapat dinyatakan oleh
persamaan [9.32].
1 1
ω = √ = [9.32]
LC √LC
Sesuai persamaan [9.32], frekuensi sudut ω0 dari rangkaian gambar 9.5(a) dalam
kondisi resonansi dinyatakan oleh persamaan [9.33].
1
ω = ω = 2πf = [9.33]
0
0
√LC
Berdasarkan persamaan [9.33], maka frekuensi resonansi, f0 dinyatakan oleh
persamaan [9.34].
1
f = [9.34]
0
2π √LC
Admitansi Y, pada persamaan [8.12] hanya terdiri dari konduktansi G, sementara
B = 0.
1
Y = G =
R
Impedansi Z, dari rangkaian gambar 9.5(a) pada persamaan [9.28] dalam keadaan
resonansi dinyatakan oleh persamaan [9.35].
295

