Page 446 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 446
1F
L 2 = 6 H
+
V 1
-
L 1 = 7 H
M = 2 H
Gambar 10.21 Rangkaian untuk contoh 2 nomor 2).
Persamaan tegangan pada masing-masing mesh ditentukan dengan
menggunakan KVL dan konvensi titik serta konvensi tanda pasif .
Mesh 1 dengan arus fasor I1.
Arus fasor mesh I1 memasuki tanda titik pada L1 dan arus fasor mesh (-I2)
memasuki tanda titik pada L2, sehingga tegangan induksi pada L1 negatif
yaitu: -jωMI2, sementara arus fasor mesh I3 memasuki tanda titik pada L2
sehingga tegangan induksi pada L1 positif, yaitu: jωMI3. Dengan demikian
maka, tegangan induksi pada L1 adalah: -jωMI2 + jωMI3 atau: jωM(I3 -
I2).
Persamaan tegangan pada mesh 1 searah dengan jarum jam adalah:
− + 5 + jω7( − ) + jω2( − ) = 0
atau:
− + 5 + jω7( − ) + jω2( − ) = 0
Jadi, persamaan tegangan pada mesh 1 sebagaimana dinyatakan oleh
persamaan [10.59].
(5 + jω7) − jω9 + jω2 = [10.59]
353

