Page 153 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 153

kecenderungan bahwa ia tidak bisa mengontrol sesuatu (sense of
                     personal control]. Dia merasa tidak bisa mengontrol sesuatu. Semua

                     orang wajar terkena masalah dan merasa sedih, tapi kita berusaha
                     untuk problem solving, karena kita merasa ada yang bisa kita
                     lakukan. Tapi, ada orang yang merasa dia tidak bisa mengendalikan
                     apa yang terjadi di hidupnya, karena orang- orang seperti ini biasanya
                     menganggap yang terjadi di hidupnya dibentuk oleh sesuatu di luar
                     dirinya (seperti luck, orang lain yang lebih kuat, chance], sehingga
                     ketika ada masalah dia tidak punya cara untuk problem solving.

                     Contohnya adalah mereka yang waktu kecilnya ada sejarah abuse.

                     Jadi, orang-orang ini merasa tidak bisa melakukan sesuatu, sehingga
                     menjadi kecewa (ketika masalah menimpa)?

                     Ada dua kondisi yang berbeda. Orang yang merasa tidak bisa
                     melakukan sesuatu tidak akan bisa problem solving. Ada masalah ya

                     sudahlah.

                     Tapi, ada irrational belief lain yang membuat orang gampang
                     cemas/takut. Jadi, kata-kata seperti “harusnya...”, "dia pasti seperti
                     itu...", "must..", "dunia tuh harusnya adil”, "orang tuh harusnya ngertiin
                     gue". Gak semua orang harus ngertiin lo. Kata-kata seperti itu
                     membuat orang makin cemas. Itu adalah irrational belief yang harus
                     diutak-atik saat konseling.

                     Misalnya, kata-kata, “Saya PASTI tidak bisa ngapa-ngapain”,

                     “Yakin?" (kata saya). Misalnya ketemu dosen killer, “Saya pasti gak
                     lulus deh bu”, “Tahu dari mana?” (saya), “Karena dosennya killer",
                     “Sebelumnya pernah ketemu dosen killer gak?” (saya). Kita mencari
                     bukti-bukti untuk counter apa yang ada di pikiran dia.



                     Apa itu CBT [Cognitive Behavioral Therapy]?

                     CBT adalah pendekatan dalam psikologi yang menggabungkan
                     teknik cognitive therapy dan behavior therapy. Cognitive therapy
                     percaya bahwa respon (emosi ataupun perilaku) kita sumber
                     utamanya adalah pikiran. Umumnya pikiran yang irasional, salah,
                     atau keliru.

                     Kalau pendekatan behavior percaya bahwa untuk mengurangi atau
                     meningkatkan suatu perilaku harus dengan reinforcement/

                     punishment. Misalnya, kalau mau diet, bikin plan (rencana).
                     Kalau berhasil kasih reward, kalau gagal ditentukan apa punishment
                     (hukuman)-nya. Sementara kalau cognitive therapy, kalau gagal diet,
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158