Page 155 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 155

Insight ini yang harus ditemukan oleh si pasien sendiri, dan kita
                     berusaha memfasilitasi mereka agar menemukan itu.



                     Tadi dikatakan kecenderungan mengontrol segala sesuatu adalah
                     bentuk irrational belief. Ada contohnya?

                     Yang sering (saya dengar), "Saat saya baik dengan orang lain, orang
                     lain juga harus melakukan hal yang sama.” Salah satu pasien saya

                     punya kekesalan pada mantan pacarnya, karena dia sudah baik
                     kepada mantannya, tapi si mantan tidak melakukan hal yang sama
                     kepada dirinya. Saya challenge, perilaku baik menurut kamu seperti
                     apa? Karena (standar) “baik" itu bisa berbeda-beda tergantung
                     masing-masing.

                     Contoh lain (yang saya sering dengar), "Dunia itu tidak adil ya?” Saya

                     balas, "Memang dunia tidak adil.” Saya suka bingung, sejak kapan
                     dunia adil. Tapi, menurut dia dunia harus "adil”. Keadilan kadang juga
                     terkait dengan "Saya sudah melakukan hal ini, saya juga harus
                     dibalas dengan ini. Itu adil!”

                     Kalau dikatakan kita harus bisa menerima apa yang bisa dikendalikan
                     oleh kita dan apa yang tidak bisa dikendalikan oleh kita, apakah itu

                     sehat?

                     Menurut saya itu sehat. Di dalam Teori Stres, ada “coping stress’,
                     cara untuk mengatasi stres. Ada dua cara, yaitu problem-focused
                     coping dan emotional-focused coping. Problem- focused: misalnya
                     saya punya dosen killer, apa yang bisa saya lakukan supaya dosen
                     itu tidak killer (ke saya), atau supaya saya bisa mendapat nilai bagus

                     walaupun dosennya killer. Artinya, dalam problem solving kita
                     melakukan sesuatu yang masih di dalam kendali kita.

                     Emotion focused coping biasanya hanya mengatasi emosi kita.
                     Contohnya, saya didiagnosis terminal illness. Apa yang bisa saya
                     lakukan? Misalnya tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, satu-
                     satunya jalan adalah berdoa. Doa adalah emotion focused coping.

                     Berguna saat tidak ada lagi yang bisa kita lakukan di sebuah situasi.

                     Contoh lain, ada orang berkata, “Gue ingin dia berubah!” (Saya
                     jawab) "Emang kamu bisa membuat dia berubah?” Yang bisa
                     dilakukan sampai mana sih? Memberi nasihat, paling sampai situ. Dia
                     mau berubah atau tidak, itu sudah di luar kendalimu. Karena hal itu
                     tergantung orangnya. Kamu bisa melakukan sesuatu, tetapi kamu
                     tidak bisa berharap bahwa dia akan atau pasti berubah.
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160