Page 154 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 154

ditanya apa yang dipikirkan saat melihat makanan. Jadi proses
                     berpikirnya yang diutak-atik.


                     Di CBT, dua-duanya kita sasar, baik proses berpikir maupun
                     perilakunya. Makanya terapi CBT itu suka bikin banyak pe-er, ada
                     sesuatu yang harus dia lakukan, karena dia harus explore tentang
                     pikirannya, emosinya. Karena asumsi CBT itu:

                          1.    Perubahan pemikiran dapat mengubah perilaku.
                          2.    Perubahan perilaku juga dapat mengubah cara berpikir.


                     Mungkin enaknya pakai contoh. Seorang gadis muda berkali-kali
                     gagal dalam percintaan, sehingga dia menjadi benci cowok, menjadi
                     apatis terhadap relationship. Apa yang dilakukan jika dengan
                     pendekatan CBT?

                     Pertama, ditanyakan apa yang bikin takut. Apa yang dipikirkan
                     mengenai relationship. Kita akan mencari tahu pemikiran apa yang

                     tidak rasional soal relationship.

                     Dalam CBT, kita mencoba mengubah dulu cara berpikirnya dengan
                     mencari bukti yang meng-counterapa yang dipikirkan. Misalnya,
                     “Semua laki-laki bajingan!", lalu kami tanya, “Oh ya? Siapa saja laki-
                     laki dalam hidup kamu?", sebagai contoh misalnya Ayah. "Apakah
                     ayah kamu bajingan?" Nggak. Jika begitu tidak semua laki-laki
                     bajingan kan?


                     Atau, "Gue selalu gagaL", "Oh ya? Bisa diceritakan gak kehidupan
                     pekerjaannya?” (Kemudian klien menceritakan sejarah kariernya).
                     "Oh, kemarin kamu dapat promosi ya? Apakah promosi artinya
                     gagal?" Kita mencari bukti yang bisa meng-counter (persepsi klien).
                     Kadang orang tidak aware bahwa pemikirannya irasional. Karena

                     kalau irasional artinya itu sudah terjadi cukup lama, sampai dia benar-
                     benar jadi irasional. Dengan menampilkan bukti mungkin
                     pemikirannya tidak langsung berubah, tapi minimal dia mendapatkan
                     insight, "Oh iya ya?” itu saja kami sudah senang.

                     Bahkan dengan client yang punya masalah self-esteem (percaya diri),
                     saya suka minta mereka menulis apa achievement (pencapaian)

                     yang mereka punya, tidak perlu besar, cukup kecil-kecil. Misalnya,
                     kata teman-teman kamu seperti apa? Kemudian saya bacakan
                     kepada mereka. Hanya supaya mereka aware saja bahwa mereka
                     tidak segitunya, walaupun mungkin pikiran mereka belum tentu
                     langsung berubah.
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159