Page 28 - Sancaya Digital Meret 2017 - Susun.cdr
P. 28
27 Buletin Sancaya Digital
berinteraksi secara impersonal melalui dunia maya (Cyber), melalui media
jejaring sosial (Facebook, Twitter, Yahoo Messengger, hingga BBM)
daripada dunia nyata. Melalui media sosial ini mereka sangat intens
berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya
dengan teman sebaya. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan
apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga
cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan
lingkungan. Mereka terbiasa bekerjasama dengan orang lain tanpa harus
bertatap muka. Misalnya, mereka saling mengirimkan hasil pekerjaan
mereka melalui email. Untuk rapat-rapat koordinasi atau kerja tim,
mereka melakukan obrolan atau diskusi via online.
Di sisi lain, mereka cenderung kurang dalam berkomunikasi langsung
secara verbal, cenderung egosentris dan individualis, cenderung ingin
serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses. Kecerdasan
Intelektual (IQ) mereka mungkin akan berkembang baik, tetapi
kecerdasan emosional mereka cenderung jadi tumpul dan kurang peka
terhadap dunia nyata yang paling dekat di sekitarnya sehingga
dipersepsikan bahwa Generasi Digital antisosial. Majalah Time (19/3/2008)
menyebutkan bahwa dengan stimulasi SMS, MP3, telepon, dan chatting,
yang bersifat terus-menerus pada anak-anak akan terbentuk
ketidakpekaan dan ketidakacuhan saat mereka berusia 25 atau 30 tahun
nanti.
Berbeda dengan persepsi negatif bahwa Generasi Digital antisosial,
Tapscott (2008) justru menunjukkan bahwa mereka sangat peduli
terhadap isu-isu lingkungan. Data dari Unilever Project Sunlight sebagai
mana dikutip JWT Intellegent (2013) menunjukkan bahwa 80% Generasi
Digital (di Amerika) sangat memahami dampak-dampak yang dapat
ditimbulkan oleh manusia terhadap lingkungan hidup dan bumi, 78%
sangat perhatian terhadap isu kelaparan di dunia dan 77% sangat
perhatian terhadap isu wabah penyakit yang menjangkiti anak-anak di
dunia. Mereka juga sangat memperhatikan isu keadilan dan persoalan
masyarakat dan secara tipikal terlibat dalam aktivitas warga di sekolah, di
tempat kerja, atau di komunitas mereka. Kaum muda yang menjadi

