Page 121 - SENI BUDAYA KLS 9 - BUKU GURU
P. 121

smpyapiaparung ©®
   smpyapiaparung ©®


              kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efi sien. Dengan
              konsentrasi  pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain,
              yaitu peran yang dimainkan, juga agar pemeran bisa mengalami dunia
              yang lain dengan segenap cita, rasa, dan karsanya pada dunia lain itu.


               8. Imajinasi


                  Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru
              dalam pikiran, di mana gambaran tersebut tidak pernah dialami
              sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya. Imajinasi
              merupakan proses percobaan pemisahan pikiran dan digunakan untuk
              menciptakan teori-teori dan ide-ide berdasarkan fungsinya. Ide-ide ini
              dapat membawa kita ke dalam dunia maya, dan selanjutnya jika ide
              tersebut memungkinkan dan fungsinya nyata maka ide tersebut dapat
              diwujudkan ke dalam kenyataan.

                  Dalam latihan imajinasi akan ditemui imajinasi yang tidak hidup,
              dan imajinasi yang lambat. Untuk mengatasi imajinasi yang tidak
              hidup, pembimbing harus mengarahkan dan menghidupkan imajinasi
              peserta didik dengan jalan memberikan pertanyaan yang bersahaja.
              Peserta didik harus memberikan jawaban dengan proses berpikir, kalau
              jawaban tersebut tanpa proses berpikir, maka proses ini tidak akan
              dapat mengembangkan imajinasinya. Untuk dapat mengembangkan
              imajinasi, maka peserta didik harus mendekati pokok pembicaraan
              dengan pikirannya dan dengan jalan berpikir logis.
                  Latihan imajinasi selalu dipersiapkan dan diarahkan dengan cara
              sadar dan mempergunakan logika. Lalu, peserta didik akan melihat
              sesuatu dalam ingatannya atau dalam imajinasinya. Untuk sesaat dia
              akan hidup di alam mimpi, kemudian pertanyaan-pertanyaan dilontarkan
              untuk membimbing imajinasinya. Jika ini berhasil, maka dapat diulangi
              untuk beberapa kali, dan makin sering peserta didik dapat mengingat,
              maka makin dalam akar dalam ingatannya dan makin dalam dia
              menghayati imajinasi tersebut.

                  Untuk menghadapi imajinasi yang lambat dari peserta didik,
              pembimbing tidak hanya memberikan pertanyaan tetapi juga
              menyarankan sebuah jawaban. Jika peserta didik dapat mempergunakan
              jawaban tersebut, maka dia dapat memulai dari sana. Tetapi, jika peserta
              didik tidak dapat mempergunakan jawaban tersebut maka ia akan
              mengubah dan menggantinya dengan sesuatu yang lain sampai tercipta
              sebuah ilusi.






                110 Kelas IX SMP/MTs
                    Buku Guru
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126