Page 10 - BUKU GURU PRAKARYA 8.1
P. 10

Sebagai contoh, jika proses pembelajaran ditekankan pada pengenalan
                 dan pemahaman sangat awal, maka model pembelajaran berbasis penemuan/
                 penelitian  (discovery learning)  lebih tepat  diambil.  Ketika pembelajaran
                 dimaksudkan untuk mengenali  suatu masalah secara khusus, maka pilihan
                 model  pembelajaran  berbasis masalah  (problem based  learning) lebih
                 ditekankan.  Sedangkan,  apabila  tujuan  pembelajarannya  adalah  agar siswa
                 mencapai kapasitas penguasaan pengetahuan  dalam  praktik secara umum,
                 maka kombinasi ketiga model diperlukan. Proses pembelajaran sebagai proses
                 penanaman  sikap spiritual dan sosial dilaksanakan secara tidak langsung
                 (indirect  teaching) dan  langsung  (direct  teaching). Secara  tidak  langsung
                 melalui keteladanan dan budaya sekolah, secara langsung melalui pembiasaan,
                 kedisiplinan pengerjaan tugas, diskusi, dan kerjasama kelompok.
                        Model-model  pembelajaran  tersebut umumnya akan menghasilkan
                 bermacam-macam lembar  kerja yang merupakan hasil bukti belajar
                 (Evidence Based Practice) yang dapat digunakan  sebagai  bahan penilaian
                 hasil belajar siswa. Adapun, guru sebagai pendidik dan fasilitator hendaknya

                 mengasah kreativitasnya dalam menggunakan  suatu model pembelajaran
                 dan mempersiapkan  secara matang, sehingga pembelajaran  aktif  dengan
                 pendekatan saintifik dapat berjalan dengan baik.


                 B.  MUATAN LOKAL
                        Muatan  lokal  merupakan  bahan  kajian  pada satuan  pendidikan  yang
                 berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
                 dimaksudkan untuk membentuk pemahaman siswa terhadap potensi di daerah
                 tempat tinggalnya. Sesuai dengan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum tahun
                 2013, bahwa mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani
                 dan Olah Raga Kesehatan termasuk dalam Kelompok B.

                        Artinya dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum mata pelajaran
                 tersebut  mengakomodasi konten-konten kearifan lokal.  Hal ini sesuai dengan
                 arah pengembangan  konten mata pelajaran  Prakarya yang berpijak pada
                 kekuatan budaya lokal yang menjadi sistem nilai kerja dan potensi lokal di setiap
                 daerah, agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan kearifan lokal, nilai jati
                 diri lokal dan kemandirian wirausaha.









                                                            Prakaryas
                                          Buku Guru kelas VIII SMP/MT                        77
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15