Page 9 - BUKU GURU PRAKARYA 8.1
P. 9

kreatifitas,  keuletan  mengubah  kegagalan  menjadi  keberhasilan  serta
                kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk
                kepada  kecakapan  mengantisipasi  perubahan,  mengurangi  kesenjangan,
                kekurangan (gap) terhadap masalah maupun objek, dan memproduksi karya
                berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai
                dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak
                secara presisi untuk  menyamakan bentuk,  sistem, kualitas maupun kuantitas
                dan  perilaku karakteristik  objek  atau  karya. Perilaku  terampil  ini  dibutuhkan
                dalam keterampilan hidup  manusia di masyarakat. Siswa melakukan interaksi
                terhadap  karya  produk  kerajinan  dan  teknologi  yang  ada  di lingkungannya,
                untuk  berkreasi menciptakan berbagai jenis produk kerajinan maupun produk
                teknologi, sehingga diperoleh pengalaman perseptual, pengalaman apresiatif,
                dan kreativitas dari potensi lingkungan.
                       Agar dapat memperoleh  pengalaman  pembelajaran  Prakarya  yang

                apresiatif dan kreatif dapat diaplikasikan dengan   menggunakan pendekatan
                saintifik untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir
                logis,  kritis,  analitis,  kreatif  dan  inovatif.  Pendekatan  saintifik  (mengamati,
                menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan),
                didukung oleh beberapa pendekatan inovatif lainnya, seperti model pembelajaran
                berbasis  penemuan/penelitian  (discovery learning), model pembelajaran
                berbasis masalah (problem-based learning), dan model pembelajaran berbasis
                project (project-based learning). Ketiga model tersebut dalam pelaksanaannya
                didukung oleh  berbagai metode belajar,  antara lain: metode kolaborasi,
                metode belajar individu, metode teman sebaya, metode belajar sikap, metode
                permainan, metode belajar kelompok, ataupun metode belajar mandiri. Semua
                model pembelajaran dan metode belajar tersebut dapat mengaktifkan siswa.
                       Adapun, dalam memilih  model pembelajaran  untuk mata pelajaran

                Prakarya hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini.
                      1.  Kesesuaian dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
                      2.  Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
                      3.  Materi/konten pembelajaran.
                      4.  Karakteristik siswa (tingkat kematangan, perbedaan individu).
                      5.  Ketersediaan sarana dan prasarana (media, alat dan sumber belajar.
                      6.  Kemampuan guru dalam sistem pengelolaan dan pengaturan
                          lingkungan belajar.




                6 6                    Buku Guru kelas VIII SMP/MTsBuku Guru kelas VIII SMP/MTs                                              Buku Guru kelas VIII SMP/MTs
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14