Page 282 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 282
Bab 15 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan 263
Kelenjar saliva menyekresi saliva 1,5L setiap hari (Hinkle dan Cheever, 2018).
Makan atau melihat, mencium atau mencicipi makanan menimbulkan respons
parasimpatis yang akan merangsang saraf fasial dan glosofaringeal untuk
meningkatkan sekresi saliva (White et al, 2013). Saliva merupakan sekresi
pertama yang kontak dengan makanan berbentuk cairan yang berfungsi untuk
melumasi makanan agar mudah ditelan dan menimbulkan cita rasa makanan
(William dan & Hopper, 2015). Cita rasa makanan tidak hanya dirasakan oleh
saliva, namun juga dapat dirasakan oleh lidah (Scanlon dan Sanders, 2015).
Lidah terbuat dari otot tulang yang dipersarafi oleh saraf hipoglossus (saraf
kranila yang ke 12) dimana pada bagian permukaan lidah terdapat papila yang
mengandung indra pengecap (William dan Hopper, 2015). Lidah berfungsi
mempertahankan makanan tetap berada antara gigi dan mencampur makanan
dengan kelenjar saliva yang selanjutnya akan mengubah makanan dalam
bentuk sediaan bolus (White et al, 2013). Bolus selanjutnya ditransfer ke
dalam faring melalui proses menelan yang ditandai dengan elevasi lidah
(Scanlon dan Sanders, 2015).
Faring merupakan saluran otot yang menghubungkan rongga mulut dengan
esofagus (William dan Hopper, 2015). Faring mempunya fungsi ganda yakni
sebagai jalan pernapasan ke laring dan sebagai jalur makanan (bolus) ke
esofagus (Scanlon dan Sanders, 2015).
Makanan (bolus) yang didorong secara posterior oleh lidah ke faring akan
membuat otot faring berkontraksi dengan mengaktifkan reseptor sensori yang
akan menstimulasi refleks menelan (Scanlon dan Sanders, 2015). Refleks
menelan merupakan aktivitas volunter yang diatur oleh pusat menelan di
medula oblongata pada sistem saraf pusat (Hinkle dan Cheever, 2018).
Refleks menelan membuat uvula dan palatum mole menutup nasofaring,
membuat esofagus menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam
trakea, dan dengan rangsangan gerakan peristalsis dari otot esofagus
mendorong makanan masuk ke dalam esofagus (William dan Hopper, 2015;
White et al, 2013).
15.2.2 Esofagus
Esofagus merupakan saluran dengan panjang kurang lebih 25cm (10 inci),
terletak di bagian mediastinum rongga torakal, anterior terhadap tulang
punggung dan posterior terhadap trakea dan jantung (Hinkle dan Cheever,
2018). Esofagus memiliki dua sfingter, yakni sfingter bagian atas (berupa otot

