Page 185 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 185

Arus fasor I3 ditransformasi ke domain waktu:

                                           i (t) =  10 cos(ωt  + 20  ) A
                                                                    0
                                           3

               Dengan  menetapkan  tegangan  sumber  vs  sebagai    acuan,  maka  arus  i3(t)
                                                                             0
               mendahului(leading) terhadap tegangan vs dengan sudut fase 20 .
               Berdasarkan persamaan [3.18], maka dua impedansi masing-masing Z1 dan Z2
               apabila dihubung secara paralel, impedansi ekivalennya sebagaimana persamaan
               [3.22].
                                      1     1    1              Z 1 Z 2
                                        =     +     atau Z ek  =                           [3.22]
                                     Z ek  Z 1   Z 2           Z 1 + Z 2

               dan  apabila  dihubung  seri,  maka  impedansi  ekivalen  sebagaimana  dinyatakan
               oleh persamaan [3.23].
                                            Z ek  = Z + Z                                  [3.23]
                                                    1
                                                          2

               IV. Kegiatan Pembelajaran 3. Admitansi Dan Diagram Admitansi

               4.1 Admitansi
               Admitansi  Y  dari  suatu  rangkaian  yang  dibentuk  oleh  elemen,  didefinisikan
               sebagai perbandingan antara arus fasornya terhadap tegangan fasornya. Dengan
               demikian besar dari admitansi dari suatu rangkaian, dapat ditentukan berdasarkan
               persamaan berikut:
                                                          
                                                   Y =
                                                          
               dan karena
                                                          
                                                   Z =
                                                          

               maka dengan demikian, admitansi Y dinyatakan oleh persamaan [3.24].

                                                        1
                                                   Y =                                     [3.24]
                                                        Z

               Secara  umum  admitansi  ditulis  dalam  bentuk  rektangular  sebagaimana
               dinyatakan oleh persamaan [3.25].
                                                   Y = G + jB                              [3.25]



                                                     92
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190