Page 78 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 78
64
Yesus telah menubuatkan kepada para murid-Nya bahwa Ia akan
menderita, mati, dan bangkit dari antara orang mati sesuai Kitab Suci (bdk.
Luk. 18:31-34). Dan itu terjadi. Kemudian Yesus menjelaskan bahwa hidup,
kematian dan kebangkitan-Nya menggenapi semua yang tertulis dalam
57
Kitab Suci (Luk. 24:25-27, 44-48).
3. Karya Ke-Allah-an Yesus
a. Kematian-Nya
Kematian Yesus di atas kayu salib merupakan kejadian sangat
penting bagi kekristenan. Yesus mati di atas kayu salib dengan satu tujuan
yaitu, menyelamatkan manusia dari dosa-dosa yang menuntut kematian
kekal (Yes. 53:5, 8, 11, 12; 1 Pet. 3:18; Rm. 4:25; 1 Kor. 15:3; 1 Pet. 2:24). Darah
Yesus yang tertumpah itulah yang menjadi korban pendamaian sehingga
murka Allah kepada kita dapat dihapuskan (1 Yoh. 4:10; Rm. 3:25). David
W. Hall & Peter A. Lillback mengutip penyataan Calvin mengatakan,
dapatkah Yesus menyelamatkan kita dengan suatu kematian yang bukan
melalui penyaliban? Menggantikan hukuman manusia berdosa tidak
cukup bagi Yesus untuk menderita dengan kematian apa pun: untuk
memuaskan penebusan kita, cara yang dipilih Yesus dengan
memindahkan penghukuman kita kepada diri-Nya dan memikul
58
kesalahan kita. Artinya, sejak kejatuhan manusia dalam dosa maka
manusia mendapati dirinya berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
dalam arti hubungan manusia dengan Allah terputus. Manusia hidup
bermusuhan dengan Allah, namun akibat dari kematian Yesus manusia
diperdamaikan dengan Allah (Rm. 5:10; 2 Kor. 5:18; Kol. 1:20). Yesus Kristus
sebagai jalan pembenaran. Oleh karena kematian-Nya manusia berdosa
dibenarkan oleh Allah karena segala kesalahannya telah dipikul oleh Yesus
(Rm. 3:24-26; Gal. 2:16-17). William W. Menzies & Stanley M. Horton
menegaskan walaupun demikian, penebusan hanya berlaku kepada
57 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid M-Z (Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF, 2003), 599.
Hampir semua tulisan dalam PB, berulang kali diumumkan bahwa hidup, penderitaan,
kematian dan kenaikan Tuhan Yesus adalah penggenapan janji-janji Allah dalam PL tidak
ada satu pun dalam sejarah kejadian dunia yang dapat dibandingkan dengan ketepatan
fakta, bahwa ratusan tahun sebelum Yesus lahir banyak hal mengenai Dia, bahkan tempat
kelahiran-Nya (Mik. 5:2), sudah diucapkan dan dicatat dalam kitab-kitab Perjanjian Lama
58 David W. Hall & Peter A. Lillback, Penuntun Kedalam Theologi: Institutes Calvin
(Surabaya: Momentum, 2009), 254.

