Page 73 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 73

59



                yang terakhir membuktikan bahwa Yesus tidak dapat dicobai melalui Roh-
                Nya  adalah  dengan  menolak  secara  tegas.  Jelasnya  adalah  kejatuhan
                manusia  kedalam  dosa  disebabkan  oleh  karena  berusaha  mencari  jalan
                kompromi. Kompromi dengan dosa atau yang tidak sesuai dengan firman
                Allah tidak terdapat dalam kehidupan Yesus.
                     Sebagaimana  penjelasan  di  atas  maka  dapatlah  kita  ketahui  bahwa
                sekalipun Yesus memakai tubuh manusia, namun tubuh-Nya tidak di bawah
                pengaruh  dosa.  Yesus  tidak  pernah  membuat  pengakuan  dosa.  Yohanes
                memberikan argumentasinya bahwa di dalam diri Yesus tidak ada dosa (1
                Yoh.  3).  Selama  pelayanan-Nya  Yesus  memanggil  orang-orang  untuk

                bertobat dan dibaptis. Pada waktu Ia dibaptis, bukan berarti Yesus berdosa
                dan  menyatakan  pertobatan-Nya  melainkan  pembabtisan-Nya  untuk
                menggenapi seluruh kebenaran. Ketidakberdosaan Yesus menunjukkan Ia
                sebagai Allah yang berinkarnasi menjadi manusia, namun bukan berarti Ia
                harus terlibat dalam dosa tetapi dengan tujuan Ia harus menjadi manusia
                karena  misi  penyelamatan  kepada  manusia  sehingga  Allah  dapat
                berkomunikasi  langsung  dengan  manusia.  Ketidakberdosaan  Yesus
                memiliki makna teologis akan ketaatan-Nya kepada misi Allah.


                2.  Ke-Allah-an Yesus
                     Dalam sejarah gereja mula-mula ada hal penting dimana pengakuan
                keilahian  Yesus  selalu  diperdebatkan.  Ajaran-ajaran  yang  muncul  sering
                mengintervensi  pemahaman  kekristenan  sehingga  lahirlah  Konsili  Nicea
                tahun 325, yang mengatakan,”Yesus dilahirkan bukan diciptakan”, dan sifat
                ilahi-Nya  mempunyai  esensi  yang  sama  (homo--ousios)  dengan  Allah.
                Pernyataan  ini  dikeluarkan  untuk  melawan  suatu  ajaran  yang
                                      50
                dikembangkan Arius.  Pengakuan Nicea mengatakan bahwa Pribadi kedua
                dari  Allah  Tritunggal  mempunyai  esensi  yang  sama  dengan  Allah  Bapa.
                Tentu saja pengakuan tentang keilahian Yesus berdasarkan berbagai sumber

                yang  dinyatakan  dalam  Alkitab  khususnya  Perjanjian  Baru,  bahwa  Yesus
                adalah  Allah  karena  Dia  adalah  Anak  Allah  (Mrk.  1:11).  Bukti-bukti  yang
                menyatakan  keilahian  Yesus  nampak  dalam  berbagai  keterangan  yang

                50   J.P.D.  Groen,  Terpanggil  Untuk  Mengakui  Iman.  Pembimbing  ke  Dalam  Dokumen-
                dokumen Pengakuan Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012),  70. Arius mengatakan Anak
                bukan Allah yang sejati, melainkan ciptaan yang pertama. Ada suatu zaman ketika Anak
                belum ada dan Allah belum (menjadi) Bapa tetapi sendiri.
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78