Page 430 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 430
2
2
v = N (ℑ L1 + ℑ ) di 1 = N ℑ 1 di 1 = L 1 di 1 [10.21]
21
1
1
1
dt dt dt
2
Koefisien dari persamaan [10.21] yaitu N ℑ adalah induktansi sendiri, L1 dari
1
1
kumparan 1.
Karena kumparan 2 dibuka, maka tidak ada arus yang mengalir pada kumparan
ini. Fluks pada kumparan 2 dengan jumlah lilitan N2, seperti diperlihatkan pada
gambar 10.10(a) adalah ϕ2. Berdasarkan persamaan [10.10], maka fluks lingkup
λ dinyatakan oleh persamaan [10.22].
λ = N ϕ = N ϕ [10.22]
21
2
Dengan mensubsitusikan persamaan [10.16] ke persamaan [10.22], menghasilkan
persamaan [10.23].
λ = N ϕ 21 = N ℑ N i = N N ℑ i [10.23]
2 21 1
2
2
21 1 1
1
2
Dengan demikian, maka tegangan induksi, v2 pada kumparan 2 dengan jumlah
lilitan N2 berdasarkan pdersamaan [10.13], dinyatakan oleh persamaan [10.24].
v = dλ 2 = d(N 2 ϕ 21 ) = N N ℑ di 1 = M 21 di 1 [10.24]
2
2 1 21
dt dt dt dt
Koefisien dari persamaan [10.24] yaitu M21 = N2N1ℑ21 adalah induktansi bersama
antara kumparan 1 dengan kumparan 2.
Misalkan kumparan 2 pada gambar 10.10(b) dengan jumlah lilitan N2
dihubungkan dengan sumber tegangan yang berubah terhadap waktu sehingga
pada kumparan 2 mengalir arus i2 yang juga berubah terhadap waktu sedangkan
kumparan 1 dengan jumlah lilitan N1 di buka(open). Arus i2 yang mengalir pada
kumparan 2 akan menghasilkan fluks magnetik sebagaimana dinyatakan poleh
persamaan [10.25].
ϕ = ϕ L2 + ϕ [10.25]
12
2
Hubungan antara ϕ2 dan komponen ϕL2, ϕ12 dengan arus i sebagaimana
2
dinyatakan oleh persamaan [10.26].
337

